Selasa, 09 April 2019

Menjajal Menu Serba Belut di Warung Belut Mbak Sherly

Waktunya mengisi perut dengan menu serba belut!

Kali ini petualangan berburu kuliner bersama kru MaMa terasa istimewa. Kenapa? Kunjungan ke Warung Belut Mbak Sherly ini lagi-lagi menyadarkanku bahwa sebenarnya bahagia itu memang sederhana. Sesederhana menikmati makanan dengan rasa yang kena di hati ditemani penampilan kedai nasi yang beratap dan berdinding tepas berikut ini.


Warung Mbak Sherly
Di sisi Gang Belut inilah Warung sederhana Mbak Sherly berada.
Ya. ungkapan “never judge a book by its cover” juga cocok untuk menggambarkannya. Siapa sih yang bakal menyangka kalau kedai nasi kecil dalam gang sempit ini ternyata pernah disambangi oleh public figure sekelas alm. Bondan Winarno dan grup band Geisha? At least pengakuan dari Bu Sherly (beliau menolak kupanggil “Mbak”) ini sempat bikin aku terperangah.
Dari basecamp MaMa di Jl. Brigjen Katamso, kami berangkat jam 11 pagi dan menghabiskan waktu sekitar 40 menit untuk sampai ke warung ini. Bukan cuma karena kondisi jalan yang padat kendaraan, mencari warung ini pun perlu perlu sedikit kejelian karena di sepanjang Jalan Pringgan, kamu bakal melewati beberapa gang kecil dengan nama yang bervariasi. Cari saja papan petunjuk bertuliskan “Gg. Belut”, and there you are!


Makanan dibawa keluar dari jendela dapur
Dari jendela dapur ini, masakan yang sudah siap dibawa untuk disajikan atau diberikan untuk driver gojek yang menunggu.
Karena kami tibanya di sekitar jam makan siang, beberapa mobil tamu sudah terparkir di luar dan asap pun tampak mengepul dari jendela kecil di sisi warung. Tepat di sebelahnya terdapat pintu masuk menuju
kenikmatan surgawi dapurnya, jadi sebelum masuk dari pintu depan, kami bisa intip dulu Behind The Scene-nya.


Memasak dengan kayu bakar
Biar kematangannya cepat dan merata, kayu bakar selama ini digunakan untuk memasak.
Mirip RM. Marikena, proses memasaknya ternyata masih sangat tradisional alias cuma pakai kayu bakar sehingga asap dan nyala apinya lebih dahsyat daripada pakai tabung gas. Alasannya? Seperti kata Bu Sherly, “Biar matangnya nggak separo-separo.


Interior Warung Mbak Sherly yang adem dan luas
Dari luar, kedai nasi ini mungkin terkesan agak kumuh penampilannya, tapi begitu kami masuk ke ruang makan dari pintu depan, interiornya ternyata bikin lega syaraf yang sempat shock tadi. Memang semuanya masih dari kayu dan bambu, tapi terlihat cukup rapi dan luas.
Selagi kru MaMa yang lain memesan menu-menu andalannya dan menunggu disiapkan, aku balik lagi ke dapur dan bertemu langsung dengan Bu Sherly. Meski terlihat sibuk, beliau dengan ramahnya meladeni obrolanku sambil berbagi cerita dan ceria. Ternyata wanita Jawa berusia 60 tahun ini sudah bergelut dengan belut sejak tahun 2002.


Pemilik warung
Ini nih Mbak Sherly yang masih aktif mengurusi warung belutnya bersama keluarga.
Pertama jualan minuman tapi warungnya masih gubuk-gubuk lah. Banyak anak angkatku dulu yang tentara, polisi. (Kalau) orang itu tugas luar, (bilangnya) ‘Udahlah Mak, nggak usah jual minuman. Nanti kalau ada apa-apa, kan (kami) nggak ada’.” kenangnya.
Terus kenapa dari minuman jadi jual belut?” tanyaku.
Bu Sherly terkekeh, “Tambulnya memang belut.” Nah, bagi yang belum tahu, tambul adalah makanan kecil yang disajikan sebagai pendamping minum. Jadi waktu masih menjual minuman, belut sudah disajikan sebagai teman minumannya.

“Agar terasa nikmat, belut yang dipakai adalah belut hitam yang tekstur dagingnya lebih lembut dari belut kuning.”



Daging belut segar
Setiap harinya sekitar 35 kilogram belut dipotong untuk dimasak di warungnya.
Atas bujukan anak-anaknya, Bu Sherly akhirnya fokus membuka kedai nasi dengan belut sebagai menu utama. Konon butuh waktu 3 tahun merintisnya bersama sang suami sampai akhirnya warung ini dikenal masyarakat luas dengan nama Warung Belut Mas Ben dan Mbak Sherly.
Sekarang sih sebagian anggota keluarga beliau, mulai dari anak, menantu, hingga adik ipar, sudah ikut terjun untuk membantu di warungnya. Satu hal menarik yang kami temukan di sini adalah perubahan pada “brand” mereka. Nama “Mas Ben” di kedainya sudah ditutup dengan kertas, jadinya tinggal Warung Belut Mbak Sherly.
Lho, ada apa dengan Mas Ben? Begitu ditanya, adik perempuan Mas Ben pun menjawab rasa penasaranku. Ternyata Mas Ben sendiri yang menutupnya karena memang nggak mau namanya ditampilkan. Okay, fine!


Bobby dan Leo syuting video Youtube MakanMana
Ikuti obrolan menarik dari Bobby dan Leo di video Quimak (Quick MakanMana Guide) untuk Youtube channel MaMa.
Next, akhirnya sampai juga pada bagian paling seru, apalagi kalau bukan sesi makan-makan! Ada 6 jenis menu belut yang kami pesan plus 2 menu “standar”, yaitu oseng tempe dan telur dadar. Mari kita kupas satu persatu!
Agar terasa nikmat, belut yang dipakai adalah belut hitam yang tekstur dagingnya lebih lembut dari belut kuning. Benar saja, seluruh menu belut yang kami coba memang rasanya lembut, manis, dan sedikit kenyal.


Belut Sambal Ijo
Seporsi Belut Sambal Ijo favorit MaMa harganya IDR 20 ribu.
Personally, aku lebih suka dengan Belut Goreng Sambal Hijau yang gurih dan pedas, rasanya pas banget dimakan bersama nasi panas. Tapi bukan berarti menu belut lain nggak enak ya…


Belut Sambal Merah
Belut Sambal Merah rasanya lebih manis dari yang versi sambal ijo. Harganya tetap sama.
Belut Goreng Sambal Merah juga sedap, bedanya ada sedikit rasa manis pada sambalnya. Sementara untuk Belut Goreng Kencur, belutnya digoreng kering bersama taburan bumbu kencur yang renyah dan harum.


Belut Goreng Kencur
Belut Goreng – IDR 20 ribu/porsi
Belut Tauco
Dibanding belut goreng yang lebih kuat bumbunya, menu Belut Tauco seharga IDR 20 ribu/porsi ini jauh lebih ringan taste-nya.
The least favored menu of the day barangkali adalah Belut Tauco yang berkuah. Dibandingkan dengan belut goreng, menu ini menurutku lebih hambar dan amis ikannya pun masih terasa. Tapi aku kasih nilai plus deh untuk tekstur daging belutnya yang justru lebih lembut dan mudah hancur di mulut.


Oseng tempe
Orek tempe pedas IDR 12 ribu/porsi. Nothing special but it’s not bad either.
Untuk menu non-belut lain, misalnya orek tempe dan telur dadar, rasanya juga tidak mengecewakan meski memang nggak ada yang istimewa darinya.
Kalau dipikir-pikir, tidak heran sih kenapa Warung Belut Mbak Sherly bisa terus eksis walaupun lokasinya jauh di pelosok kota Medan. Selain karena memang tidak banyak kedai nasi yang menjagokan belut sebagai menu utamanya, cita rasa masakannya juga cukup memuaskan, murah lagi!
Warung Belut Mbak Sherly
Jl. Pringgan, Gg Belut, Dusun VI, Desa Helvetia, Kec. Sunggal
Tutup setiap Hari Jumat.
Buka: 9 a.m. – 15.30 p.m
GoFood Available


sumber: makanmana.net center>
 7 Restoran Outdoor di Jakarta Yang Keren Abis

7 Restoran Outdoor di Jakarta Yang Keren Abis

Kalau makan di restoran Jakarta, kamu pasti cari ruangan ber-AC kan? Sebenarnya, nggak ada salahnya lho buat nyoba makan di restoran outdoor di Jakarta sesekali. Banyak cafe yang punya pemandangan bagus dan pastinya bisa bikin galeri Instagram kamu makin keren. Kalau males ketemu mataharinya Jakarta yang sangat menyengat itu, kamu bisa berkunjung ke sana sore menjelang malam. View nya pasti makin dahsyat dengan permainan lampu di mana-mana. Nah, buat yang udah nggak sabar, berikut 7 restoran outdoor di Jakarta yang keren abis dan wajib kamu datengin.


1. JimBARan Outdoor Lounge
Photo source: Intercontinental Jakarta
Photo source: anakjajan
Kamu nggak akan nyangka kalau bar sekeren ini berlokasi di tengah Sudirman yang crowded banget itu. Suasana di JimBARan Intercontinental Jakarta bakal bikin kamu nggak ngerasa lagi di kota, tapi lebih seperti ada di tengah hutan yang alami banget. Buat makan di bagian outdoor restoran keren ini, kamu mesti siapin Rp.250.000/orang. Nggak usah bingung mau pesan apa, Slow Cooked Braise di restoran outdoor di Jakarta ini sangat recommended. Beefnya lembut, mushroom sauce nya enak, mashed potato nya pun mampu menggoyang lidah, dan yang bikin makin spesial, aroma serta rasa truffle nya sangat terasa di lidah.

Lokasi:
JimBARan Outdoor Lounge
InterContinental Jakarta MidPlaza, Jl. Jend. Sudirman, Sudirman, Jakarta. Telp. (021) 2510888.

2. SKYE
Photo source: JKTGO
Photo source: @skye_56
SKYE Menara BCA yang letaknya ada di lantai 56 ini merupakan salah satu tempat terbaik buat menikmati indahnya kota Jakarta di malam hari. Suasana di cafe outdoor ini juga romantis banget lho, cocok buat tempat merayakan anniversary atau Valentine. Ingat ya, kalau mau nyantai di area lounge nya, kamu harus berpakaian rapi dan berumur 19 tahun ke atas. Urusan perut, SKYE punya Grilled Butifarras Sausage yang rasanya juicy abis lho. Ini merupakan sosis berukuran panjang yang di grill. Rasanya enak abis, cocok buat jadi teman minum cocktail di cafe outdoor ini.

Lokasi:
SKYE
Menara BCA, Lantai 56, Jl. MH. Thamrin, Thamrin, Jakarta. Telp. (021) 23586996.

3. Ocha & Bella
Photo source: Ocha and Bella
Photo source: @ochanadbella
Ocha & Bella yang ada di lobby Hotel Morissey Menteng ini punya tempat yang luas banget. Lightingnya juga oke lho buat foto-foto OOTD ala anak jaman sekarang. Restoran outdoor di Jakarta ini punya mini garden yang ditata cantik dan manis sekali. Kalau ngomongin menu, kamu nggak boleh lewatin pizza nya. Bergam menu pizza di sini enak semua, salah satu andalannya ada Affumicata Pizza yang punya topping tomato sauce, mozarella, dan chicken ham. Rasanya sip dan porsinya gede abis!

Lokasi:
Ocha & Bella
Jl. KH Wahid Hasyim, No. 70, Menteng, Jakarta. Telp. (021) 31057777.

4. Jetski Cafe
Photo source: Manual
Photo source: @forkculinary
Pantai Mutiara itu udah terkenal banget dengan deretan restoran pinggir laut yang keren-keren. Salah satunya adalah Jetski Cafe. Pemandangan lautnya luar biasa keren, apalagi kalau malam hari. Sesuai dengan namanya, kamu bisa menyewa jetski di restoran ini dengan membayar Rp.1.200.000/jam lho. Harga makanan di cafe outdoor ini juga nggak overprice kok. Cobain deh Wagyu Steak with Mushroom Sauce ala Jetski Cafe. Dagingnya lumer di mulut dan mushroom sauce nya sangat menyerap sampai ke dalam daging.

Lokasi:
Jetski Cafe
Pantai Mutiara, Blok R No. 57, Pluit, Jakarta. Telp. (021) 6683318.

5. The Edge
Photo source: Alila Hotels
Photo source: @immanueltobing
Ini dia salah satu restoran outdoor di Jakarta yang bisa dipake nyantai sore-sore sambil menikmati angin sepoi-sepoi di antara pepohonan rindang, The Edge. Suasananya makin adem karena di area outdoornya ada kolam renangnya juga. The Edge juga cocok buat dijadiin tempat ngadain bridal shower. Makanan di cafe outdoor ini juga nggak kalah enak lho. Ada Baked Firecracker Chicken yang akan manjain kamu dengan chicken breast yang rasanya hot dan spicy. Cocok banget deh buat penggila pedas, porsinya juga pas.

Lokasi:
The Edge
Kemang Icon Building, Lantai 5, Jl. Kemang Raya I, Kemang, Jakarta. Telp. (021) 7197989.

6. Yesterday Backyard
Photo source: Ganlob
Photo source: @yesterdaybackyard
Cafe outdoor yang satu ini bener-bener berlokasi di backyard. Kamu bakal suka berlama-lama nongkrong di sini karena suasana Yesterday Backyard itu adem sekali, bahkan mereka juga punya rusa beneran di backyard nya. Yang bikin makin seru, ini adalah salah satu cafe live music di Jakarta yang terbaik. Poster jadul dan vespa antik yang terpajang di dalam restorannya bikin cafe vintage ini makin klasik. Makanan yang paling terkenal di sini adalah Dori Matah yang memadukan masakan Indonesia dengan Western.

Lokasi:
Yesterday Backyard
Jl. Pangeran Antasari No. 36, Cilandak, Jakarta. Telp. (021) 75909383.

7. Odysseia
Photo source: infoproperti
Photo source: @odysseia_allin
Ternyata di dalam Pacific Place SCBD ada restoran dengan konsep outdoor garden yang keren abis. Nggak cuma punya banyak tanaman hijau di dalamnya, ada juga air mancur kecil yang bikin suasana makin adem lho. Buat yang dateng ke sini sama pacar harus duduk di area outdoor karena ambience nya romantis abis, apalagi kalau malam. Di sini kamu bisa minum-minum cantik sambil menyantap Western food dan ngemilin cake yang enak-enak. Salah satunya ada Deep Dish Chocolate Pan Cookie yang disajikan di atas hot pan dengan side dish vanilla ice cream yang bikin rasanya makin sempurna.

Lokasi:
Odysseia
Pacific Place, Pacific Place Lantai Dasar Lobby Selatan, Jalan Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta. Telp. (021) 51400028.

Keren abis kan restoran outdoor di Jakarta yang udah kita bahas? Kalau menurutmu ada tempat yang lebih gokil dengan makanan yang lebih lezat, tulis dong reviewnya di Nibble. Belum tahu Nibble? Klik di sini aja!

Cover photo source: Living etc Indonesia


sumber: nibble.id
Kisah-kisah Misteri yang Pernah Terjadi di Gunung Gede Pangrango. Bikin Merinding Banget!

Kisah-kisah Misteri yang Pernah Terjadi di Gunung Gede Pangrango. Bikin Merinding Banget!

Mendaki gunung adalah gaya hidup generasi milenial. Aktivitas mendaki gunung bisa jadi kegiatan yang menyenangkan dan bikin ketagihan. Selain menyehatkan badan, mendaki gunung juga jadi refreshing buat orang-orang yang terjebak rutinitas dan ingin sejenak kembali ke alam. Tak heran, gunung-gunung selalu dipadati pendaki saat akhir pekan terutama liburan long weekend. Wah bisa macet tuh gunung.

Salah satu gunung favorit pendaki dari Jabodetabek adalah Gunung Gede Pangrango. Lokasi yang dekat dan medan yang tidak terlalu berat bikin gunung ini jadi favorit para pendaki. Namun di balik keindahannya, Gunung Gede Pangrango punya banyak kisah mistis yang dialami oleh pendaki gunung. Kali ini Hipwee Travel mau merangkum kisah-kisah misteri yang terjadi di Gunung Gede Pangrango. Yuk simak kisah seramnya!

Kisah pertama, rombongan pendaki diikuti oleh jin hitam besar saat mendaki Gunung Gede Pangrango di tahun 2012 silam

gunung gede via www.junglekey.in

Alkisah, terdapat rombongan dari Jogja kehujanan saat mendaki gunung Gede Pangrango. Karena sudah sore hari, mereka pun akhirnya menginap di Pos Kandang Batu. Tempat yang digunakan untuk istirahat itu sepertinya nggak beres. Dua orang dari mereka merasa ada bayangan yang melintas di belakang pondok seperti ada yang mengawasi mereka dari dalam hutan.

Salah satu dari rombongan tersebut bernama Firman, dia anak indigo sekaligus paling rajin ibadah. Firman pada malam itu berjaga di depan sambil bersila. Ia tak henti-hentinya mengaji. Tapi tiba-tiba Firman diam dan hanya suara serangga yang terdengar di hutan tersebut. Ketika Firman disentuh oleh temannya yang lain, ternyata ia ambruk ke tanah. Takut terjadi apa-apa, mereka segera membopong Firman ke pondok. Namun tiba-tiba Firman menyeringai dan berkata,”Kalian jangan macam-macam. Di sini tempatku!” Lalu Firman pingsan.

Setelah pulang Firman pun bercerita kalau mereka sudah diikuti jin dengan sosok hitam besar. Saat mereka memasak dan makan malam, jin itu berdiri didekat tungku di pinggir hutan. Firman sempat dibawa ke kerajaan ghaib dan diminta tumbal tapi Firman menolaknya. Hii serem banget sih kejadian ini.

Begini repotnya kalau ngajakin cewek yang lagi dapet naik gunung. Bisa diganggu sama makhluk penunggu gunung lho!

serem banget via www.aktual.com

Dari 7 orang pendaki, 2 di antaranya sedang mengalami haid saat mendaki gunung. Biasanya memang cewek yang lagi dapet sebaiknya tidak naik gunung dulu karena rentan diganggu makhluk ghaib. Banyak keanehan yang dialami mereka dan tak cuma satu dua orang yang mendapat pengalaman ghaib. Salah seorang pendaki bernama Umar mendengar suara wanita tertawa. Tak cuma Umar, ketua rombongannya juga melihat sesosok tinggi besar di balik pohon dengan mata merah menyala.

Jumlah rombongan yang ganjil, 7 orang, 2 pendaki haid, dan malam Jumat, adalah beberapa alasan kenapa mereka banyak diganggu malam itu. Apalagi mereka tetap mendaki saat malam tiba. Saat berhenti sejenak pun, Umar yang sedang melihat ke atas juga melihat kuntilanak terbang. Meski takut, ia tak mau memberi tahu teman-temannya biar mereka nggak panik. Umar pun menoleh ke samping, sialnya ada mata merah yang muncul dari semak-semak hutan. Serem banget ‘kan?

Temannya yang berjalan di belakang tiba-tiba bergeser ke depan seolah ketakutan. Kini Umar yang berada paling belakang. Dari belakang ada yang tertawa-tawa dan ada hembusan nafas. Ia sangat ketakutan saat berdiri di belakang. Karena sudah sampai pos, mereka segera mendirikan tenda karena ketakutan akan teror makhluk halus malam itu.

Pendaki ini bertemu kuntilanak di Gunung Gede. Duh, apes banget sih…

serem banget sih via coretanasalseru.blogspot.co.id

Sebut saja namanya Heru. Dia mendaki gunung bersama kakak dan 5 temannya. Saking nggak sabarnya pengen mendaki, mereka mulai pendakian pukul 00.00 WIB tengah malam. Di tengah perjalanan mereka bertemu rombongan babi hutan. Di gunung memang tidak boleh mengeluh. Semakin mengeluh, biasanya akan mengalami kejadian yang tidak menyenangkan. Termasuk kelompok pendaki yang satu ini. Setelah mereka mengeluh, jalanan pun seakan diputari berulang kali.

Sewaktu turun gunung, Heru berjalan menunduk agar tidak terlalu terasa capeknya. Namun ketika ia melihat ke depan, tak sengaja ia menyaksikan kuntilanak putih melayang. Kuntilanak itu melayang melewati Heru. Tak sampai di situ saja, ternyata makhluk astral tersebut mengikuti Heru dan terus terbang di atasnya. Dia menyadarinya setelah tiba-tiba tasnya terasa makin berat meskipun isinya nggak terlalu banyak. Karena Heru nggak bisa lari karena tasnya yang makin berat, jadi Heru cuma diam dan tidak bilang ke lainnya tentang munculnya kuntilanak tersebut. Menjelang pos berikutnya, kuntilanak tersebut menghilang. Ngeri banget nih!

Mana nih yang paling ngeri? Kalau ada kisah serem di Gunung Gede Pangrango juga, share di kolom komentar ya!



sumber: hipwee.com

Pemandian Air Panas Nagrak Parongpong


Anda sedang mencari Tempat wisata alam di Bandung yang baru? Jika iya, yuk kita eksplorasi wisata pemandian air panas Nagrak Parongpong.




Beberapa waktu lalu saya dan teman-teman ke Bandung, kami berencana untuk ke tempat pemandian air panas dan akhirnya kami menentukan untuk ke tempat pemandian air panas Nagrak, kami kesana menggunakan sepeda motor, alamat pemandian air panas Nagrak ini belokasi di Kampung Nagrak, Desa Sukajaya,Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Saat sampai disana kami memarkirkan motor dihalaman penduduk desa kemudian kami harus berjalan kaki untuk sampai ke tempat pemandian air panas Nagrak. Kolam-kolam pun sudah terlihat oleh kami, tetapi kami bingung kok tidak ada tiket masuknya, dan ternyata disini free guysss!! Duhhh senangnyaa jadi kita hanya harus membayar uang untuk bilas/mandi sebesar Rp.2000,-/orang, cukup murah kan guys.


Tetapi menurut saya air panas disini kurang panas bahkan tidak panas heheh *maklumlah ya gratis* tetapi pemandangan di Nagrak ini sangat indah loh, kita bisa melihat alam yang masih hijau dan bisa memberikan rasa tenang dan nyaman untuk rileksasinya.

Nyicipin Chinese Food "Golden Lamian"


Buy 1 get 1 ?! siapa coba yang tidak tertarik dengan kata-kata itu?? Pasti semua orang suka lah ya hehehe… pas banget nih saya mau nyobain Golden Lamian, disana lagi ada promo dengan menukarkan kupon get 1 get 1 by Line dengan menu nasi Hainan ayam goring + lamian ayam goreng seharga Rp 49.000 (belum termasuk ppn dan minum ya guys heheh). Langsung saja saja ke Pejaten Village karena outlite yang paling dekat dengan rumah saya itu di Pejaten Village.




Cuaca lagi hujan nih, pas banget kan makan yang berkuah-kuah hehehe… saat sampai diresto kami langsung menanyakan apakah kupon ini bisa ditukarkan atau tidak dan tenyataaa bisaa yeayyy!
Penasaran kaya apa rasanya, akhirnya datang lah makanan kami berdua dengan tambahan lumpia goreng, ice lemon tea dan air mineral untuk mienya lumayan enak! Kuahnya juga segar, tapi kalau menurut ku porsinya terlalu banyak saya saja tidak habis hehe, lumpia goreng juga enak hanya saja kurang panas hehe.. pelayanan nya sih ramah dan lumayan cepat.

Overall kalau lagi promo gini sih oke, mungkin saya akan kesini kalau lagi ada promo saja heheh *maklum anak kulihan sukanya yang promo heheh*